Sabtu, 03 November 2012

Sejarah berdirinya situs SD Negeri 08 curup timur by hardian firdaus,S.PdI


Sejarah berdirinya situs SD Negeri 08 curup timur by hardian firdaus,S.PdI
Tak terasa sudah 2 minggu  AKHIR OKTOBER 2012 lebih situs ini beredar walaupun dalam bentuk blogspot ataw blogger,situs ini situs pendidikan,dengan tujuan untuk mengenal sekolah ini ke dunia internet ataw dunia luar,melalui tekhnologi yang modern saat ini,sejujurnya ,kami sekolah yang sangat sederhana,ruang kelas,ada yang kurang,ruang uks,tetapi kami membuat situs ini bukan dari jaringan internet sekolah kami  kami tidak punya internet tetapi kami memberi berita ataw mengespos berita tetapi dari warung internet”warnet” yang perjam 3000 heheeh tetapi sangat berarti  bagi kami dengan kesederhanaan seperti ini,tidak salahnya kami mengenal,dengan papa adanya sekolah kami,semoga bermanfaat,tidak adayang sempurna dalam situs ini masih banyak kekurangan,walaupun melalui warnet tapi sangat berarti  bagi kami,sejujurnya saya tidak begitu bisa,dalam tekhnolgi informatika ini tapi sayA belajar-dan belajar,dan mengharap semua dukungan baik dari sekolah,maupun keluaraga besar  sdn 08 curup timur dan dinas Pendidikan nasional rejang lebong(hf)
BIO DATA PENGELOLA SITUS
NAMA           : HARDIAN FIRDAUS,S.PDI
Alamat         : jln baru no 927 curup bengkulu
Pekerjaan : guru di sd negeri 08 curup timur
NO HP          :082175493995
Pendidikan   : SI  BAHASA INGGRIS STAIN CURUP
ORGANISASI   : KAHMI REJANG LEBONG
                           Aktivis mahasiswa islam HMI ( HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM) REJANG LEBONG
                          Wasekum PA PAO HMI Rejang Lebong
                         HIMA BAHASA INGGRIS STAIN  curup
                        Peringakt terbaik LK I HMI HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM Rejang lebong
                         HMR Himpunan mahasiswa Rejang
                        Aktivis buruh SBSI Sejabotabek pada ADR Group tangerang
 Pengalaman      Penulis di Harian Rakyat bengkulu profil guru
                            Penulis di KOMPASIANA,
                           pekerja ADR Group di Unggul karya semesta tangerang
                            Pekerja di LIGGO GROUP ligo plasindo surya industri tangerang
                            Aktivis buruh sejabotabek
                            Aktivis mahasiswa islam HMI Dan mengikuti berbagai seminar baik tingkat kabupaten
                             dan nasional tidak bisa diuraikan satu persatu
Bidang olaharaga :  peringkat 7 tournamaen catur sekabupaten rejang lebong 2007 hut kemerdekaan                   
                                    RI
                                     Seleksi kejurnas catur bali.dikota bengkulu sepropinsi bengkulu
                                    Tournamaen catuur dan catur cepat  sesumbagsel di curup rejang lebong
Pengalaman yang  mengesankan : Menemani Prof.dr richard mc ginn,guru besar universitas
                                                             ohio,dalam   kunjungan ke rejang lebong dan kabupaten lebong ,dan
                                                              lubuk linggau
                                                            dan selama ikut trainer pelatihan kerja di adr group ,bersama
                                                             pemimpin perusahaaan berwarga jerman dan korea selatan

                     

Prof Richard McGinn,Phd.mengunjungi sd negeri 08 curup timur




Prof dr mc ginn yang dikenal dengan mr.dik,adalah peneliti dan guru besar bahasa dari universitas ohio,amerika serikat dan guru besar universitas sriwijaya palembang  sudah hampir 30 tahun dia meneliti,bahasa rejang, beliau dibantu oleh dr,zainubi arbi,mpd,sabidin ishak(almarhum),yang dia sudah anggap keluarganya sendiri,beliau prof,richard mc ginn,pernah mengunjungi sd negeri 08 curup timur,memberi pelajaran kepada anak-anak di sekolah tersebut dengan menggunakan metode audio visual dan buku terjemahan,legenda cerita rejang,versi 2 bahasa ,inggris dan indonesia,demikian sekilasa,tentang beliau,semoga mr dik,selalu sehat walafiat,diamerika sana beseryta keluaraga kami ucapkan terimah kasih atas kunjungannya.(hf)
Prof Richard McGinn,Phd.
Date of Birth: December 23, 1939
E-Mail: mcginn@ohio.edu                                                                       
Phone: 740-593-4566
Department: 740-593-4564
Fax: 740-593-2967
Office: Room 377 Gordy Hall
Mailing Address:
Department of Linguistics
383 Gordy Hall
Ohio University
Athens, OH 45701 USA
Academic Degrees:
Ph.D. 1979 (Linguistics) University of Hawaii
M.A. 1966 (English) Gonzaga University
B.A. 1961 (Psychology, English) Gonzaga University
Current Position:
Associate Professor Emeritus of Linguistics and Southeast Asian Studies
Language Background:
Indonesian / Malay
Rejang (Sumatra)
Tagalog
German
Bidayuh (Sarawak, Malaysian Borneo)
Experience Abroad:
Indonesia:
2007 One month field trip to Rejang-Lebong, Bengkulu
2006-07 Six month field trip to Rejang-Lebong, Bengkulu (Fulbright Grant)
2004 Three month field trip to Rejang-Lebong, Bengkulu, and Ulu Rawas, Sumatra Selatan.
2001 three-week field trip to Rejang-Lebong, Bengkulu, Sumatra
1999 one-week field trip to Rejang-Lebong, Bengkulu, Sumatra
1994 two-month field trip to Rejang-Lebong, Bengkulu, Sumatra
1989 two-month field trip to Rejang-Lebong, Bengkulu, Sumatra
1988 two month field trip to Rejang-Lebong, Bengkulu, Sumatra
1987 three months, coordinator of the COTI Advanced Indonesian Abroad Program
1974-76, Director, Pertamina English Language Institute, Jakarta
1972-1974 Instructor, University of Sriwijaya, Palembang, South Sumatra (Fulbright grant)
Malaysia:
2001 three-week field trip to Sarawak, Borneo
2000 four-week field trip to Sarawak, Borneo
1999 one week in Penang
1974 two week tour of Kuala Lumpur and Malacca
Italy, England, Ireland: 1967 (12-week tour)
France: 1967 (12 weeks language study);
Germany: 1966-67 (6 months language study)
Philippines: 1963-1966 (Peace Corps volunteer, Los Banos, Laguna)
Administration:
Chair, Linguistics Department, July 1994-June 2004
Acting Chair, Linguistics Department, Winter quarter 1993.
Director, Southeast Asia Studies Program, Ohio University, 1984-1988
Associate Director, Southeast Asia Studies Program, Ohio Universty, 1979-80 and 1983-84.
Language Coordinator, Southeast Asian Studies Summer Institute (SEASSI), Ohio University, summer 1982 and summer 1983.
Language Coordinator, Indonesian Studies Summer Institute (ISSI), Ohio University, summer 1981
Director, Pertamina English Language Institute, National Oil Company of Indonesia, 1973-1975.
Training Director, Peace Corps/Philippines, Hilo, Hawaii 1967-68
Language Coordinator, Peace Corps/Philippines Training Program, Stanford University, Summer 1967
Professional Service:
Executive Committee, Southeast Asian Studies Summer Institute, (1997- )
Editorial Board, CROSSROADS, AN INTERDISCIPLINARY JOURNAL OF SOUTHEAST ASIAN STUDIES (1986-1995)
First President, Consortium of Teachers of Southeast Asian Languages (1984-87)
Board of directors, Southeast Asian Studies Summer Institute, 1982-1987
Language director, Southeast Asian Studies Summer Institute, Ohio University (1983)
Organized the Third Eastern Conference on Austronesian Linguistics, Athens (1983)
Editor, Antara Kita: the newsletter of the Indonesian Studies Committee of the Association for Asian Studies (1979-81)
Indonesian Studies Summer Institute (1981-82)
Past editor of Antara Kita the newsletter of the Indonesian Studies Committee of the Association for Asian Studies (1979-81)
Since 1979 organized panels for the Association for Asian Studies, the Conference on Indonesian Studies and the Malay World Symposium



Department of Linguistics
Gordy 383 - Athens, Ohio 45701
Tel: 740-593-4564
Fax: 740-593-2967
Email:
linguisticsWeb@ohio.edu
College of Arts and Sciences
Tel: 740.593.2845
Fax: 740.597.1386

© Copyright 2008
OHIO University

Sejarah Wisata dikota Bengkulu Author by Hardian Firdaus,S.PdI



Sejarah Wisata  dikota Bengkulu
Author by
Hardian Firdaus,S.PdI
Hai bagi pengunjung situds kami apa kabar sedikit kami uraikan sejarah wisata propinsi bengukulu mudah-mudahan bermanfaat,berikut kami uraikan dari berbagai sumber,,,
Rumah Pengasingan Bung Karno 
Rumah Pengasingan Bung Karno  
Sungguh tiada dapat dipungkiri bahwa kharisma, ketauladanan dan kematangan  jiwa sebagai seorang pemimpin besar yang terdapat pada diri Ir. Soekarno – Sang Proklamator dan Presiden Pertama Republik Indonesia – merupakan hasil dari rangkaian proses yang penuh dengan pahit getirnya perjuangan. Seluruh romantika itu seolah harus beliau alami sebagai prasyarat untuk mengambil ‘tuah’ untuk mengayomi seluruh rasa dan gelora Bangsa Indonesia yang akan dipimpinnya di kemudian hari. Lembaran-lembaran kehidupan telah ‘mengasah’, ‘mengasih’ dan ‘mengasuh’ beliau hingga akhirnya muncul dari inti bumi, menjadi ‘mutiara pertiwi’ yang menyinari perjuangan bangsa dengan hati dan jiwa yang tetap membumi.Salah satu lembar penitis ’tuah’ kepemimpinan itu adalah perjalanan pengasingan ‘Sang Maestro’ di Bengkulu. Dengan tendensi untuk membuat perjuangan beliau mati, penjajah Kolonial Belanda mengirim Ir. Soekarno ke Bumi Raflesia yang saat itu sangat terpencil dan merupakan wilayah ex-kolonialisme Inggris yang ditukar guling oleh Belanda dengan pulau kecil Singapura di Selat Malaka.Namun siapa nyana, ternyata di tempat ini justru beliau menerima ‘wangsit keagungan’-nya sebagai ‘kusuma’ bangsa. Hari-hari di pengasingan ternyata bukan lah hari-hari yang kelam dan sia-sia. Namun justru menjadi hari-hari yang membuat beliau mendapatkan banyak ’mukjizat’. Dari bumi ’Bengkulen’ ini Sang Proklamator mendapatkan titisan Pemimpin Besar Nusantara yang disegani oleh seluruh penjuru dunia. Konon, berbagai spirit pusaka dari Bengkulu selalu menjadi bagian penting dalam kepemimpinan beliau.Lebih dari itu, kepemimpinan ’Sang Bapak Bangsa Indonesia Sepanjang Masa’ ini seolah tiada dapat dipisahkan dari kesempurnaan yang begitu indah dari keteduhan sekeping hati seorang Putri Bengkulu, Fatmawati. Kehangatan jiwa seorang Fatmawati menjadi penyempurna segala kebahagiaan dan penghapus segala keluh ’Sang Pemimpin’ dalam meretas bulir demi bulir keringat perjuangan kemerdekaan bangsa. Dalam segala kesederhanaannya, ’Sang Bunga Pertiwi’ tampil menjadi ’sandaran hati’ kebanggaan sang suami; menjadi ibu yang mengayomi seluruh anak negeri. Perjuangan merebut kemerdekaan yang ditasbihkan dengan pernyataan ’Proklamasi Kemerdekaan’ oleh Sang Proklamator disempurnakan dengan begitu indah oleh ’Bu Fat’ dengan lentik jari mungilnya yang halus kuning langsat merangkai lembaran kain ’Merah Putih’ – Bendera Pusaka. Amanah rakyat sebagai Presiden Pertama RI yang harus diemban ’Bung Karno’ disempurnakan dengan begitu tulus dan bersahaja oleh Fatmawati sebagai Ibu Negara pertama Indonesia.Kisah pahit getir perjuangan di pengasingan, keteguhan hati, spirit kejuangan, kebersamaan dengan rakyat, hingga kisah romantisme sebagaimana dituturkan diatas terekam dengan begitu lengkap, nyata dan terpelihara dengan baik di sebuah rumah di Jalan Soekarno – Hatta, Kelurahan Anggut Atas Kota Bengkulu. Rumah yang didiami oleh Ir. Soekarno semasa pengasingannya di Bengkulu Tahun 1938 s/d 1942.Rumah kediaman ini menjadi situs sejarah yang sangat penting bagi Bangsa Indonesia saat ini. Oleh karenanya untuk kepentingan pengembangan dan pemeliharaan kelangsungan aset sejarah, situs ini berikut areal di sekitarnya telah direvitalisasi menjadi Kawasan Persada Bung Karno. Dengan ini diharapkan seluruh ’anak negeri’ dan pengunjung dapat memahami betapa Bengkulu memegang peranan yang sangat penting bagi lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Datanglah ke Bengkulu, dan rasakan betapa bangganya menjadi Bangsa Indonesia !!!! (La Fortuna)















Monument Thomas Parr


Monumen Thomas Parr merupakan salah satu objek wisata sejarah di Kota Bengkulu. Letaknya berdekatan dengan Benteng Marlborough, hanya berjarak sekitar 170 m di sebelah tenggara. Monumen berbentuk tugu dengan luas 70 meter persegi dan tinggi 13,5 meter ini dibangun oleh pemerintah Inggris pada tahun1808 untuk memperingati Residen Thomas Parr yang tewas dibunuh oleh rakyat Bengkulu.Thomas Parr (1805-1807) adalah pengusa Inggris di Bengkulu ke empat puluh sembilan yang terkenal sangat keji dan kejam. Dia diangkat oleh pemerintah Inggris untuk menggantikan Deputy Governor Walter Ewer (1800-1805). Semasa memerintah, Thomas Parr menerapkan sistem tanam paksa untuk membuka perkebunan kopi di Bengkulu. Sudah tidak dapat dihitung lagi berapa banyak korban nyawa yang melayang selama masa tanam paksa tersebut.Sampai suatu ketika, kebencian rakyat Bengkulu sudah tidak dapat dibendung lagi. Pada suatu malam, tepatnya pada tanggal 23 Desember 1807, rakyat Bengkulu beramai-ramai menyerbu Mount Felix ( Bukit Palik ) rumah peristirahatan Thomas Parr, tentu dengan maksud ingin menghabisi sang Residen itu. Pada malam yang naas itu, sang Residen yang lalim tersebut akhirnya terbunuh dengan cara yang mengenaskan.Atas peristiwa itu, Pemerintah Inggris tidak ambil diam. Sebagai pemabalasan, tentara Inggris bertindak keji dan membabi buta, menghancurkan dusun-dusun dan membunuh setiap penduduk yang di jumpainya. Bukan hanya itu, hewan ternak pun tidak luput dari amukan tentara Inggris yang kehilangan kendali.Menurut sebuah sumber, Thomas Parr dimakamkam di daerah tertutup di Fort Marlborough, dengan pertimbangan, untuk menghindari perasaan penduduk lokal, dan juga dikawatirkan akan digali dan dinajiskan (dikutuk) oleh penduduk lokal. Demikian juga dengan makam Charles Murray, sekretarisnya yang telah berusaha menyelamatkan Mr. Parr, dan meninggal pada tanggal 7 Januari 1808. Bagi  pemerintah kolonial Inggris, bagaimana pun juga Thomas Parr tetap dianggap sebagai pahlawan karena jasa dan pengabdiannya. Oleh karena itu, pemerintah Inggris kemudian mendirikan sebuah monumen untuk mengenangnya. Monumen tersebut dibangun diatas tanah yang berlokasi tidak jauh dari pusat ibukota Bengkulu (sekitar 150 kaki) dari Fort Marlborough. Monumen yang didirikan tanggal 7 Januari 1808 itu, terdapat prasasti (memori) yang berkaitan dengan peristiwa Mount Felix. Orang-orang Inggris menyebut dengan nama Parr Monument, sedangkan kelompok elite pribumi Bengkulu menyebutnya sebagai Taman Raffles (Raffles Park). Penduduk pribumi Bengkulu itu sendiri lebih akrab menyebutnya sebagai kuburan bulek.Keistimewaan Monumen Thomas Parr dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek fisik bangunannya dan aspek sejarahnya. Dilihat dari aspek fisiknya, keistimewaan Monumen Thomas Parr dapat dilihat dari keunikan arsitekturnya. Monumen berbentuk tugu ini berdenah segi 8 dan mempunyai tiang-tiang bergaya corinthian (berbentuk bulat seperti balok kayu yang mengandung makna agar bangunan terlihat kokoh dan berwibawa). Pintu masuknya terdpat di bagian depan dan sisi kanan dan kiri, berbentuk lengkung sempurna dan tidak mempunyai daun pintu. Pada salah satu dinding di ruang dalan tugu terdapat sebuah prasasti, tapi pada saat ini sudah tidak dapat di baca lagi karena sudah rusak. Bagian atas tugu mempunyai atap yang berbentuk kubah. Adapun nilai sejarah yang melekat pada monumen ini adalah mengingatkan masyarakat Indonesia pada besarnya kontribusi rakyat Bengkulu dalam mengusir penjajahan Inggris dari Nusantara. Monumen yang oleh rakyat Bengkulu disebut dengan kuburan Bulek ini merupakan simbol perjuangan dan persatuan dalam mempertahankan hak dan kemerdekaan tanah leluhurnya dari penindasan kolonial Inggris.Lokasi Monumen Thomas Parr terletak di jalan Ahmad Yani, Kota Bengkulu, Propinsi Bengkulu Indonesia